Abah Jumha Maestro Pohon Aren Yang Beristirahat Setelah Usai Masa Keemasannya
Sumedang, Jumat (23/05/2025)
Perjuangan seorang pembuat gula aren ternyata tidak senikmat gula aren yang kita nikmati. Banyak hal yang cukup rumit dan hanya bisa dikerjakan oleh orang yang berpengalaman serta penuh dedikasi.
Seorang petani gula aren memiliki risiko tinggi dalam melaksanakan tugasnya, mulai dari pengalaman serta keahlian untuk menentukan, memilih, dan memperlakukan pohon aren yang layak disadap (diproses untuk diambil airnya), hingga risiko terjatuh dari pohon.
Pengalaman sebagai petani gula aren selama 40 tahun diceritakan oleh Abah Jumha (73 tahun) yang berdomisili di Kampung Pasir Malang RT 03-RW 05 Desa Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.
Abah Jumha saat ini sudah tidak lagi menggeluti profesinya sebagai petani/pengolah gula aren karena usia yang sudah sepuh dan efek dari jatuh dari pohon aren serta beberapa pohon lainnya yang dialami saat masih muda.
Saat ditemui, Abah Jumha menceritakan pengalamannya selama 40 tahun menggeluti usahanya sebagai penyadap pohon aren:
“Untuk mendapatkan air nira (air yang dihasilkan dari pohon aren sebagai bahan pembuat gula aren) itu melalui proses yang cukup panjang dan rumit. Ada beberapa jenis pohon aren yang dapat diambil air niranya, juga ada proses yang cukup rumit dalam pemrosesannya,” terang Abah Jumha.
Selain pengalaman dalam memproses pohon aren menjadi gula aren, pengalaman terjatuh dari pohon juga merupakan bagian dari perjalanannya sebagai petani gula aren.
“Saya pernah terjatuh dari pohon aren dan saya tidak ingat terjatuh sampai ke bawah. Selama 1 jam baru sadar bahwa saya terjatuh, tapi alhamdulillah masih selamat sampai saat ini,” jelasnya.
Profesi sebagai petani atau pengolah gula aren kini sudah tidak lagi ditekuni. Selain karena faktor usia, Abah Jumha juga merasakan dampak dari pernah terjatuh dari beberapa pohon selain pohon aren.
Saat ini, pohon aren juga mulai sedikit, tidak seperti dulu. Anak muda kini sudah tidak tertarik menekuni profesi seperti Abah Jumha. Mungkin ke depan, gula aren akan menjadi sejarah, seperti hilangnya pohon aren yang dulu pernah berjaya di Desa Cibunar Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang.
“Anak-anak sekarang sudah tidak tertarik lagi menjadi petani atau pengolah pohon aren. Mereka lebih suka kerja di kota sebagai karyawan daripada sebagai petani atau pengrajin gula aren,” pungkas Abah Jumha.
Achmad Syafei
![]()
