Uncategorized

Studi Tour Marak Kembali di Beberapa Sekolah,Ini Termasuk Pungli

Cimahi, Selasa (29/01/2025)
Dalam kegiatan cuti bersama akhir-akhir ini, terpantau banyak sekolah negeri yang mengadakan kegiatan wisata bersama siswa. Hal ini menjadi perhatian beberapa tokoh pemuda dan masyarakat di Kota Cimahi.

Kegiatan wisata para siswa ke berbagai tempat wisata terkenal di luar provinsi tentu saja dibiayai oleh orang tua siswa dengan biaya yang cukup besar. Menurut informasi di lapangan, orang tua siswa harus merogoh kocek antara Rp 1,2 juta hingga Rp 1,3 juta untuk tujuan Yogyakarta.

Hal ini cukup memberatkan para orang tua siswa yang kurang mampu, karena tidak semua dapat membayar biaya anaknya untuk ikut serta dalam kegiatan wisata tersebut. Kegiatan studi tour yang kini beralih nama menjadi outing class dengan tujuan mendapatkan pelajaran di luar kelas menimbulkan permasalahan karena pembayaran dibebankan kepada orang tua siswa.

Ketua Yayasan Gapura Sadulur Sajati, Ade Irwan, turut memberikan tanggapan terkait maraknya studi tour atau outing class yang dilaksanakan oleh beberapa sekolah di Kota Cimahi.
“Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu pengetahuan dan mengembangkan keterampilan. Memang untuk mencari ilmu bisa di mana saja, akan tetapi jika kegiatan outing class sering dilaksanakan dengan biaya yang cukup besar, itu tidak baik, karena tingkat ekonomi orang tua murid tidak sama. Bahkan banyak di antara mereka yang tidak mampu, jangankan untuk membayar sekolah, untuk biaya hidup sehari-hari pun kesulitan. Saya prihatin dengan kondisi ini,” ungkap Ade Irwan.

Beliau menambahkan, banyak orang tua murid yang mengadu ke yayasan tentang kesulitan biaya sekolah, termasuk beban lainnya seperti fotokopi pelajaran sekolah.
“Hampir seminggu bisa 3-4 kali anaknya harus memfotokopi pelajaran sekolah. Sekalinya bisa mencapai Rp 30-40 ribu, dan ini sangat memberatkan orang tua murid. Saya minta pihak pemerintah melalui Disdik harus mengingatkan sekolah,” tambahnya.

Sejalan dengan itu, beberapa tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya sepakat dengan pernyataan Ketua Yayasan Gapura Sadulur Sajati.
“Pendidikan, jika mengacu pada UUD 1945 Pasal 31 Ayat (2), seharusnya gratis. Namun pada kenyataannya, para orang tua siswa masih dibebani biaya yang diakomodir oleh pihak komite sekolah. Padahal, jika tidak salah, studi tour atau outing class merupakan salah satu yang dilarang oleh Saber Pungli. Kami berharap pihak sekolah melalui komite seharusnya menggalang bantuan yang tidak memungut dari para orang tua siswa, tetapi dari berbagai pihak di luar orang tua siswa,” pungkasnya.

Achmad Syafei

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *